BSIP Bali Dorong Pompanisasi Untuk Percepat PAT di Jembrana
Sebagai upaya mendukung program Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi pangan, melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) padi BSIP Bali mendorong pemanfaatan pompa air oleh petani subak di Jembrana. Dimana Jembrana merupakan Kabupaten yang menjadi tanggung jawab BSIP Bali dalam hal PAT padi. Sehubungan dengan itu digelar rapat koordinasi bertempat di BPP Kecamatan Negara, Jumat (13/9).
Rapat dihadiri Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Jembrana, Penyuluh Pertanian dan Pekaseh penerima bantuan pompa air yaitu dari Subak Yeh Anakan, Subak Tegal Jati, Subak Puspa Sari, Subak Sangkar Agung, dan Subak Mertasari.
Kepala BSIP Bali Dr. drh. I Made Rai Yasa, MP. menyampaikan sebagai wujud dari antisipasi darurat pangan, Kementerian Pertanian mengeluarkan program PAT padi, dimana dilakukan dengan beberapa strategi antara lain optimalisasi lahan rawa (OPLA), pompanisasi, serta padi gogo."Bali tidak memiliki lahan rawa, jadi strategi PAT yang bisa kita laksanakan adalah pompanisasi dan padi gogo", ujarnya.
Lebih lanjut Kepala BSIP Bali memaparkan pencapaian target PAT di Kabupaten Jembrana yaitu, sebesar 1.065 Ha yang terdiri dari target pompanisasi 530 Ha dan target padi gogo 535 Ha, "Saat ini realisasi PAT Kabupaten Jembrana sebesar 438,2 Ha dengan persentase 41,24%", ungkapnya.
Usai pemaparan Kepala BSIP Bali, kemudian masing-masing subak penerima bantuan pompa menyampaikan potensi dan permasalahan dalam PAT padi dengan pompanisasi. Dari hasil rapat diperoleh hasil bahwa seluruh pompa air Tahun 2024 melalui anggaran ABT telah dimanfaatkan oleh petani, dan pada Bulan September terdapat potensi realisasi PAT padi di Jembrana seluas 215 Ha.